"Banyak-banyaklah
mengingat pemusnah kenikmatan."( Hadist Rasulullah SAW yang terdapat dalam
Sunan At Tarmidzi dengan sanad hasan).
Saudaraku,
Allah SWT menciptakan dunia ini lengkap dengan seluruh perhiasannya, sebagai
kesenangan hidup manusia. Kita bebas menikmati kesenangan itu. Tapi ingatlah,
hidup di dunia hanya sesaat. Ibarat mampir di warung kopi. Hanya sesaat.
Selebihnya adalah perjalanan yang sangat panjang. Itulah hakikat hidup kita
yang sebenarnya.
Dalam
menjalani kehidupan, seringkali hati kita keras membatu, tidak mempan terhadap
nasihat apa pun. Na'udzu billah min dzalik. Rasulullah SAW menganjurkan kita
untuk selalu mengingat kematian. Cepat atau lambat, suka atau tidak suka, siap
atau tidak siap, kematian akan datang menghampiri kita.
Saudaraku,
kita tidak pernah tahu, kapan ajal datang menjelang. DR. Aidh Al Qarni dalam
bukunya IF WE DIE, mengatakan
"Barangsiapa sejak kecil terbiasa dengan
sesuatu, setelah tua dia juga akan terus terbiasa dengannya. Barangsiapa pada
masa hidupnya terbiasa dengan sesuatu, dia akan mati dalam keadaan melakukan
hal itu. Barangsiapa yang menghabiskan hidupnya dalam kesia-siaan, dia akan
mati dalam kesia-siaan pula". Na'udzu billah min dzaalik.
Kita
sering mendengar kisah, ada orang yang meninggal ketika dia berzina. Ada yang
meninggal ketika dia sedang memegang kartu judi. Ada pula orang yang menjelang
ajalnya, dia melantunkan ayat-ayat Al Qur'an yang telah dihafalnya. Kita
mau pilih yang mana, semua berpulang pada diri kita.
Saudaraku,
terkadang ada orang yang berpendapat, muda senang-senang, tua bahagia, mati
masuk syurga. Benarkah seperti itu? Bisakah kita hanya bersenang-senang, tanpa
melakukan amal kebaikan apapun, bisa masuk syurga????
Hidup
ini adalah perjuangan, saudaraku. Perjuangan melawan hawa nafsu. Perjuangan
melawan godaan syaithan, yang selalu tidak rela bila kita masuk syurga. Dan
Allah SWT menghargai perjuangan kita, dengan memberikan Rahmat-Nya, sehingga
kita bisa masuk Syurga.
Saudaraku,
mengingat kematian, membuat kita mempersiapkan bekal untuk menyambut kedatangannya.
Bahwa jasad ini akan dikubur di dalam tanah. Sendiri, sunyi, dan sepi. Tiada
lagi suami di samping kita. Tiada lagi anak-anak dan saudara kita.Tiada lagi
orangtua kita. Tiada lagi harta benda dan perhiasan yang kita punya. Hanya kain
kafan dan tentunya amal-amal yang menemani kita.
Mari
siapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk perjalanan di negeri akhirat, karena itu
adalah kampung halaman kita.Semoga kita bisa menjemput kematian dengan amal
terbaik yang selalu kita lakukan. Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin.
Langsa,
Maret 2012
By.
Wie Zahratunnisa
Nasihat
4 mysef 2. Ya Allah lembutkan hatiku, keluargaku, tetangga-tetanggaku, dan
teman-teman yang aku sayangi. Aamiin.
+ komentar + 1 komentar
Semoga kita bisa mengambil pelajaran. Amiin
Posting Komentar