Sahabat..
ada baiknya kita merenung sejenak, memutar memori ke titik 0 (nol) episode kehidupan.
Yup, ketika baru lahir. Tangis bayi memecah kesunyian. Sang bayi pun belajar
menyesuaikan diri dengan dunia ini. Paru-parunya kembang kempis menghirup
udara. Berbilang hari, seluruh panca inderanya belajar. Berbilang bulan, sang
bayi tak kenal lelah belajar. Tengkurap, merangkak, duduk, berdiri, dan hup!
Berjalan, melompat, dan berlari.
Saat
memasuki episode sekolah, kita pun terus belajar. Mengerahkan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor.
Episode
remaja, kita terus belajar melawan "masa badai". Sekuat tenaga kita belajar,
agar tidak melanggar rambu-rambu-Nya.
Episode
pernikahan, kita belajar mengenal dan memahami pasangan hidup dan keluarga
besarnya. Belajar mendidik anak. Belajar mengatur keuangan keluarga agar tidak
minus. Belajar mendapatkan rejeki dengan cara yang halal.
Belajar mengisi kekurangan pasangan. Belajar berkomunikasi. Belajar mengendalikan diri. Belajar berkata yang santun (termasuk via sms, fb, twitter) meski hati sedang tidak pas. Belajar rendah hati. Belajar sabar. Belajar ikhlas. Belajar bijaksana. Belajar meminimalkan sifat buruk. Belajar, belajar, dan terus belajar. Subhanallah! Ternyata makin bertambah usia, harus makin banyak kita belajar. Allahu Akbar!
Belajar mengisi kekurangan pasangan. Belajar berkomunikasi. Belajar mengendalikan diri. Belajar berkata yang santun (termasuk via sms, fb, twitter) meski hati sedang tidak pas. Belajar rendah hati. Belajar sabar. Belajar ikhlas. Belajar bijaksana. Belajar meminimalkan sifat buruk. Belajar, belajar, dan terus belajar. Subhanallah! Ternyata makin bertambah usia, harus makin banyak kita belajar. Allahu Akbar!
Sahabat,
karena hidup adalah belajar, maka jangan pernah lelah untuk belajar. Meski terkadang
terantuk, jatuh, sakit, merangkak, merayap. Berusahalah untuk bisa bangun dan
tegak berdiri. Jangan pernah puas dengan ijazah s1, s2, s3, atau profesor
sekalipun. Teruslah belajar menjadi lebih baik. Agar kita mendapat ijazah dari
Allah Swt, dengan predikat cumlaude. Sebagai tanda, kita telah lulus dari
universitas kehidupan. Yuk, terus belajar!
Langsa,
Medio November 2011
by.
Wie Zahratunnisa
+ komentar + 1 komentar
Bismillah, Semoga kita bisa mengambil pelajaran.Amiin
Posting Komentar